Jumat, 16 Januari 2015

Senandung ku Untukmu Ayah.....



Senandungku Untukmu Ayah…
Biarpun kian jauh kularikan diri dari kedipan mata
Namun ia tetap melingkar didahan seruling batin
Semakin kukibaskan air mataku ia hadir
Kusadar kini..
Dari jauh kumemandang rautmu
Terendapmu membelenggu difikiranku
Hanya aku seorang diri , kurasakan kelembutan kasih itu dalam naluri
Ku mengerti kini…
Dihati seorang ayah
Puas sudah ketika cucuran keringat mengalir deras
Kau cari kebahagia untuk mutiara putihmu
Disisi persimpangan lautan manusia
Kau dapat hanyalah  secerca keletihan
Kau cari lagi dalam ruang kosong
Dalam kegelapan ia tersenyum meski kian berat pundak memikul beban
Serpihan hati berlapang dada meski menyesakkan jiwa
Ia berusaha meski butuh waktu..
Ayah ..
Saat petang menghampiri, dia sempatkan canda senyuman lebar seketika
Jarak membentang diantara kita 
Bagai kura-kura yang malu mengungkap kasih
Seakan tak rela melepas mutiara itu tergores zaman
Kasihmu terselubung rapi, tapi aku mengerti....
Ia membungkap mulut demi mutiara itu bersinar
Ajari mutiara putihmu ini tuk jauh memandang gapai impian
Merpati putih nan rendah hati
Sungguh kecilnya aku  dipelupuk mata
Hanya sebait untaian kalimah terimakasih untukmu ayah ….
 Note:  seorang ayah senantiasa akan tersimpan dalam kenangan batin seoarang anak yang senantiasa berbudi luhur walaupun terkadang ayah malu untuk mengungkapkan kasih kayangnya tapi ia sering khawatir pada kita ketika diri kita telah beranjak dewasa dan mengenal dunia luar. banyak hal yang ia korbankan demi kita seorang, ketika hujan jatuh kebumi membasahi mata air kehidupan ia hanya bersi kukuh tersenyum simpul demi kebahagiaan seorang mutiara putih itu yakni kita.....
Kita mempunyai ikatan batin dengan ibu tapi jangan pernah kau lupakan kasih dan pengorbanan beliau...
ia sering menanyakan kabar kita ketika keluar jauh tapi ia malu menanyakan langsung kabar kita tapi hanya berani bertanya pada ibu... sungguh kasihmu ayah akan tetap hidup dan kukenang walau dari kejauhan aku memandang,,,,,,
“jazakallahu khairan”
By: Yuniek.puspitasari

Senandung Sajak Diujung Senjaku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar